Tradisi Tolak Bala Sebelum Tanam Padi pada Masyarakat Desa Simaroken Kabupaten Pasaman (Kajian Living Al-Qur’an)

Authors

  • Rahmat Imanda Universsitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
  • Zulheldi Zulheldi Universsitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
  • Widia Fithri Universsitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
  • Edriagus Saputra Institut Agama Islam Sumatera Barat Pariaman

DOI:

https://doi.org/10.53802/hikmah.v18i1.104

Keywords:

The Tradition of Tolak Bala, Rice Planting, Simaroken Village, Living Qur’an

Abstract

The tradition of rejecting reinforcements carried out by the Simaroken Village community is a form of repellent to future disasters on the plants to be planted. Local people believe that by carrying out this tradition, they can avoid diseases to their plants. This study aims to describe the tradition of rejecting reinforcements before planting rice in the Simaroken village community, Pasaman Regency. This study uses a qualitative field research method (field research). To obtain the data of this study, the authors conducted observations, interviews and documentation with respondents such as the government, ulama, community leaders and the community in general. The findings of this study are that the Simaroken community believes that the tradition of rejecting reinforcements can keep them and their plants away from all harm. The traditional procession of rejecting reinforcements before planting rice is carried out by all local people by providing food, drinks that will be served at the event and the main menu, namely lamang sipuluik. Because the lamang made of sipuluik (sticky rice) is part of what is planted by the local community and as a symbol of the results of the plant. The tradition of rejecting reinforcements is led by a cleric with a procession starting with reading the letter Yasin, al-Ikhlas, al-falaq, al-naas and several other letters followed by the whole community and a prayer led by a cleric and ending with eating a meal together .

References

Andana, Halim. 2020. “The Variation Of Language In the Qur’an Minang Translation; Sociolinguistics Review.” Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir 5(2):281–306. doi: 10.32505/at-tibyan.v5i2.1875.

Aisyah, S. N. (2016). Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Ritual Tolak Bala Bulan Safar Pada Desa Sidomulyo Kec. Tanah Putih Kab. Rohil Menurut Perspektif Hukum Islam. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/2778/

Aziz, Erwati. 2010. Musykil AlQur’an, Yogyakarta, Intan Cendikia.

Eviyanti, E. (2018). Bhangka Mbule-Mbule: Tradisi Tolak Bala pada Masyarakat di Kelurahan Mandati Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten WakatobI. Etnoreflika: Jurnal Sosial Dan Budaya, 7(3), 202–211. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v7i3.552

Fitrisia, Azmi. 2014. “Nelayan Kenagarian Painan Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera Barat Terhadap Laut.” 8.

Hasbullah, H., Toyo, T., & Pawi, A. A. A. (2017). Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan). Jurnal Ushuluddin, 25(1), 83–100. http://dx.doi.org/10.24014/jush.v25i1.2742

Hidayat, Rahmat. 2019. “Agama Dalam Persfektif Al-Qur’an.” Jurnal Ulunnuha 8(1):127–41. doi: 10.15548/ju.v8i1.296.

Gusnanda. 2020. “Mambadakan Paja: Pergumulan Islam dan Tradisi Lokal di Nagari Kamang Mudiak Kabupaten Agam Sumatera Barat.” 06:13.

Nurhikmah, N., Said, N. M., Malik, A., & Syam, M. T. (2021). Adaptasi Dakwah dalam Tradisi Tolak Bala Masyarakat Kota Parepare. Jurnal Dakwah Risalah, 32(1), 20–39. http://dx.doi.org/10.24014/jdr.v32i1.12857

Ramanda, Deski, Edriagus Saputra, and Dian Puspita Sari. 2018. “Pengaruh Qirā’āt Terhadap Penafsiran.” 16.

Refisrul. 2017. Lamangdan Tradisi Malamangpada Masyaraat Minangkabau. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol. 3 No. 2.

Ritonga, Remon. Wawancara langsung dengan ketua kelompok tani Desa Simaroken, 24 Januari 2021 jam 16:10

Roslaini, Nantulang. Wawancara langsung dengan ketua P3K Desa Simaroken, 24 Januari 2021 Jam 15:31

Salimah, Nantulang. wawancara langsung dengan masyarakat Desa Simaroken, 24 Januari 2021 Jam 07:10

Saputra, Edriagus. 2019a. “Tradisi Menghiasi Hewan Kurban pada Masyarakat Kenagarian Bawan.” Fokus Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan 4(1):1. doi: 10.29240/jf.v4i1.763.

Saputra, Edriagus. 2019b. “Tradisi Menghiasi Hewan Kurban pada Masyarakat Kenagarian Bawan.” Fokus Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan 4(1):1. doi: 10.29240/jf.v4i1.763.

Saputra, Edriagus, and Azamel Fata. 2021. “The Method of Understanding the Hadith of Ibn Rajab Al-Hanbali in the Book of Jami ‘al-’Ulûm wa al- Hikam fî Syarh Khamsîn Hadîtsân min Jawâmi’ al-Kalim.” 16.

Shihab,Umar. 2005. Kontekstualitas Al-Qur’an, Jakarta, Penamadani.

Simamora, Tulang Aziz. wawancara langsung dengan tokoh adat Desa Simaroken, 24 Januari 2021 Jam 07:10

Wijayakusuma, Hembing. 1997. Hikmah Shalat Untuk Pengobatan dan Kesehatan, Jakarta;Pustaka Kartini.

Yanti, Pitra. Wawancara langsung dengan masyarakat, Pasaman 29 Januari 2021 Jam 07:31

Zulfadli, Muhammad, Luqmanul Hakim, Novizal Wendry, and Edriagus Saputra. 2021. “Akulturasi Islam dan Budaya Lokal dalam Tradisi Mangaji Kamatian Pada Masyarakat Lareh Nan Panjang Kabupaten Padang Pariaman.” Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) 7(01):103–14. doi: 10.18784/smart.v7i01.1257.

Downloads

Published

2021-08-16

How to Cite

Imanda, R., Zulheldi, Z., Fithri, W., & Saputra, E. (2021). Tradisi Tolak Bala Sebelum Tanam Padi pada Masyarakat Desa Simaroken Kabupaten Pasaman (Kajian Living Al-Qur’an). Hikmah, 18(1), 41-53. https://doi.org/10.53802/hikmah.v18i1.104